Di era modern seperti saat ini, lahan untuk usaha dan tempat tinggal terbilang sulit untuk dimiliki terutama di daerah perkotaan. Apalagi harganya yang mahal membuat banyak pelaku bisnis tanaman yang tidak mampu menyewa atau membeli lahan yang luas untuk operasional usaha.
Anggaran modal yang sudah disiapkan seringkali habis hanya untuk lahan saja, padahal masih ada kebutuhan untuk pengadaan bahan baku dan dan bibitnya juga. Apalagi terkadang kualitas tanah yang dibeli masih perlu di upgrade kesuburannya, membutuhkan biaya tambahan lagi.
Untuk menghadapi permasalahan tersebut, sistem hidroponik sangat solutif bagi para pengusaha yang ada didaerah perkotaan. Namun, ada berbagai persiapan dan startegi yang harus Anda jalankan untuk meminimalisir pengeluaran sebelum memulai usaha tanaman hidroponik.
Maka dari itu, perlu trik khusus dalam menetapkan startegi untuk bisnis yang satu ini utamanya dalam memetakan lahan awal yang minimalis. Berikut beberapa tips untuk Anda.
1. Pahami Jenis bisnis Anda
Terlebih dahulu, Anda harus menanamkan paradigma bahwa Anda ingin minimalisir kerugian sebelum memulai bisnis tanaman, yang notebennya bisnis “hidup”. Mengapa disebut bisnis hidup, karena menggunakan media tanaman yang masuk dalam mahluk hidup.
Perawatan dan penyediaanya berbeda dengan bisnis dengan bahan baku benda mati. Ketahanan bahan baku, pengadaan barangnya juga berbeda dengan bisnis yang benda hidup. Karakteristik dari kedua jenis bahannya saja sudah berbeda dan tingkat kerugian jika tidak merencanakan dengan matang juga berbeda.
Memahami bahwa bisnis yang Anda jalankan merupakan bisnis hidup akan membuat Anda lebih bijak dalam melakukan pengambilan keputusan bisnis. Seperti misalnya berapa banyak bibit yang akan Anda beli, bibit usia berapa, jenis tanaman yang akan Anda jual karena harus cocok dengan sistem hidroponik, perawatanya, dan lain sebagainya.
2. Tentukan Target Awal Penanaman
Sudah menjadi asumsi jika menetapkan target adalah hal yang utama dan pasti dilakukan oleh para pelaku bisnis apapun. Namun, masih perlu spesifik lagi jika berkaitan dengan bisnis tanaman yang notabenya hidup.
Misalnya Anda ingin menanam dengan banyak jenis tanaman sekaligus, padahal ada jenis-jenis tanaman yang hanya bisa ditanam dengan jarak yang agak renggang. Jika Anda tetap memaksakan banyak jenis pada akhirnya akan memakan banyak tempat. Padahal, Anda sendiri memiliki keterbatasan lahan.
Maka dari itu, menetapkan target sangat penting sekali karena bisnis Anda harus berjalan dengan memanfaatkan lahan yang minim namun memadai untuk ditanami. Akhirnya, bisa memulai dari merumuskan tanaman apa yang akan Anda jual, dengan memahami cara penanaman, kecocokan dengan sistem hidroponik, serta mempertimbangkan ketersediaan lahan yang Anda miliki.
Misalkan Anda memutuskan untuk menanam sawi terlebih dahulu. Kemudian jika melihat masih ada lahan kosong, Anda bisa menanam tanaman lain yang tidak butuh banyak lahan misalkan tomat. Jadi, bisa efektif dan bisa fokus pada produk yang dijalani awal serta tidak merasa keteteran karena terlalu banyak fokus ke jenis yang selainnya.
3. Membuat Susunan Model Vertikal
Karena bisnis Anda berjalan dengan memanfaatkan lahan yang minim, maka model vertikal ini bisa sangat membantu. Utamakan untuk melakukan penataan pot tanaman hidroponik Anda dengan menyusunnya ke atas, bukan ke samping. Hal ini akan memluas area pertanaman yang bisa Anda gunakan.
Jika Anda memiliki lahan yang sempit, maka Anda bisa membuat media penyimpanan dengan bahan bambu atau kayu bekas untuk menyimpan tanaman Anda. Lalu bisa membuat saluran air dengan menggunakan selang kecil yang di topang paralon yang ukuran kecil.
Anda bisa mencari inspirasinya dengan melihat model tanaman padi di sawah. Karena menggunakan media pengairan demikian, maka semua lahan bisa teraliri air. Dengan model seperti itu, Anda tidak perlu naik diketinggian untuk menyiram tanaman Anda.
4. Manfaatkan Ruang Ruang Yang Masih Tersisa
Selanjutnya adalah memanfaatkan ruang-ruang yang masih tersisa di area tanaman hidroponik Anda. Dengan demikian, bisa semakin banyak tanaman yang Anda buat jika kita jeli melihat adanya celah untuk pengembangan.
Jadi Anda bisa mulai dari mengukur lahan berapa meter persegi yang akan dijadikan area hidroponik. Lalu buat susunan kayu dan atau meja teknisnya bebas bisa sesuai kreatifitas Anda. Setelah itu, akan mulai terlihat dimana saja celah yang masih bisa digunakan untuk memanfaatkan dan memaksimalkan lahan yang ada.
Cara ini bisa menghemat pendanaan lahan, namun tetap bisa optimal mengembangkan tanaman lebih banyak dari target awal. Asalkan tetap ingat untuk mengecek pertumbuhan tanaman, memastikannya tak terhambat oleh terbatasnya lahan.
Dengan tips-tips diatas, Anda tidak perlu khawatir tidak bisa membangun bisnis ini walaupun dengan lahan yang minim sekalipun. Manfaatkanlah apa yang Anda miliki sebelum berpikir alternatif membeli lahan yang harganya fantastis di zaman sekarang ini.
Karena pada dasarnya melakukan bisnis itu ada prasyarat kreatifitas dan kemauan mencari peluang agar bisa menarik terlebih mengurangi pengeluaran. Paradigma bisnis harus dengan modal tinggi tidak selalu benar jika kita mampu memanfaarkan symber daya yang ada dan mengupayakan optimal mengelolanya.
Bagi kalian yang mau tahu bagaimana bisnis kalian bisa berkembang atau mau bertahan di masa sulit, trusvation hadir dengan solusi yang akan membuat perubahan pada bisnis Anda menjadi lebih baik dengan mencoba berkonsultasi secara gratis di #CobaKonsultasiAja dengan cara mendaftar melalui link berikut bit.ly/CobaKonsultasiAja
Kami tunggu Anda yang sudah siap menjadi pebisnis sukses. Salam Sukses untuk Success People.