Bisnis yang besar biasanya perlu kerja sama dengan audit perusahaan jasa sebagai bentuk bantuan pengelolaan keuangan yang mereka peroleh. Laporan dari jasa audit tentunya valid dan dapat dibuktikan keasliannya. Pelaporan keuangan yang dilakukan bertujuan untuk membangun perusahaan yang terkenal akan pengelolaan sistemnya.
Tahapan Audit Perusahaan Jasa Pada Laporan Keuangan
Penyedia jasa audit harus menyediakan jasa dengan standar yang diberlakukan oleh klien/perusahaan yang dituju. Selain itu, klien pasti ingin bekerja sama dengan audit perusahaan jasa berkembang. Agar mendapat keuntungan yang setimpal dan mendapatkan laporan keuangan secara akurat.
Pemeriksaan yang dimaksud dikenal dengan sebutan audit laporan keuangan. Laporan yang diberikan harus tepat waktu, sehingga perlu adanya penjadwalan secara matang. Hal tersebut sebagai acuan agar jasa audit dapat memeriksa dan mencari informasi secara sungguh-sungguh. Akan diberlakukan evaluasi untuk peningkatan kinerja.
Audit perusahaan jasa bermanfaat juga untuk mengurus laporan keuangan melalui tahapan sebagai berikut:
- Perikatan audit
Perikatan audit merupakan tahapan awal dimana terjadi kesepakatan antara pihak auditor dengan perusahaan (dalam hal topik ini perusahaan jasa sebagai contohnya). Biasanya perusahaan akan diwakili oleh manajemen dalam membuat kesepakatan dengan auditor.
Setelah perikatan terjadi, maka pihak manajemen akan menyerahkan seluruh urusan audit laporan keuangan (LK) pada auditor. Dan barulah pihak auditor memproses audit LK dengan kemampuannya. Umumnya auditor akan membandingkan independensi dan integritas manajemen lalu membandingkannya dengan kemampuan dan kompetensi auditor eksternal.
- Perencanaan
Audit perusahaan jasa atau dagang biasanya dimulai dengan adanya perencanaan. Yang dimaksud ialah auditor akan melakukan riset demi memahami tentang industri serta bisnis auditee atau klien. Selain itu juga menentukan prosedur analitik dan menentukan berapa besarnya risiko audit.
Tidak hanya laporan keuangan saja yang perlu dipahami oleh auditor, namun juga SPI (Struktur Pengendalian Internal) serta menentukan risiko pengendalian. Hal ini juga penting untuk melihat pengendalian internal perusahaan serta faktor penting untuk membuat perencanaan yang tepat.
- Pelaksanaan audit
Ketiga, maka auditor akan mulai menjalankan auditnya. Auditor akan melakukan uji substantif serta pengendalian. Caranya dengan mempelajari informasi bisnis serta data yang diberikan klien. Kemudian membandingkannya dengan informasi dan data lainnya.
Kedua proses audit ini dipakai demi menentukan efektivitas pengendalian internal dari auditee. Selain itu, juga untuk menentukan apakah ada kesalahan yang berpengaruh pada pelaporan keuangan auditee.
- Pelaporan audit
Tahap terakhir merupakan tahap pelaporan audit yang dilakukan oleh auditor setelah melakukan semua uji coba yang dimaksud. Di dalam pelaporan tersebut akan dikemukakan soal tujuan, objek, lingkup, rekomendasi apabila masih ada kekurangan serta hasil audit yang telah dilakukan.
Laporan yang dibuat tersebut menjadi salah satu bentuk komunikasi auditor dengan pihak yang lain. Karena itu memang laporan yang ada harus dibuat dengan tepat, benar dan semendetail mungkin. Auditor juga harus bertanggung jawab akan hasil laporan audit yang mereka lakukan. Tentunya hal ini juga berpengaruh terhadap nama baik serta kinerja dari auditor tersebut.
Itulah beberapa tahapan audit yang biasanya dilakukan oleh auditor ke auditee atau klien mereka. Pelaporan ini juga penting untuk kinerja dan nama baik perusahaan klien.
Klien atau perusahaan harus bekerja sama dengan audit perusahaan jasa untuk menghasilkan pengelolaan keuangan secara terstruktur. Anda juga diberi informasi tahapan dalam melakukan audit yang dilakukan oleh para auditor pada umumnya. Semoga bermanfaat.