Business Made Easier
TrusvationTrusvationTrusvation
(021) 8082 3999
cs@trusvation.com
Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53
TrusvationTrusvationTrusvation

Mengapa UKM Perlu Manajemen Bisnis?

Mungkin sebagian besar dari kalian menganggap bahwa manajemen bisnis untuk UKM tak segenting keberadaan modal. Tak jarang malah menimbulkan pertanyaan, kenapa UKM perlu manajemen bisnis, sedangkan dari nol bisnis berdiri sudah cukup dikelola sendiri?
Jangan salah, ternyata sekecil apapun bisnis UKM yang kalian miliki perlu manajemen bisnis. Mau sebesar apa modal yang kalian punya, tanpa manjemen bisnis yang baik tentu pengelolaan tak berjalan efektif sehingga berakibat pada stagnasi perusahaan kemudian merugi.
Bagaimana kalian bisa berkompetisi dengan UKM lain kalau manajemen bisnis kalian buruk? Bagaimana kalian bisa mencapai target dengan sukses kalau kalian saja tak bisa menjaga kualitas produk atau jasa yang kalian tawarkan itu?
Alasan Mengapa UKM Perlu Manajemen Bisnis
Selain sebagai pengelolaan perusahaan agar cepat berkembang dan memudahkan pengelolaan bisnis, alasan mengapa UKM perlu manajemen bisnis ialah perusahaan lebih cepat dapat keuntungan bisnis semaksimal mungkin.
Bagaimana mungkin manajemen bisnis dilakukan seorang diri? Pada saat UKM baru saja berdiri, memang kalian bisa mengatasi masalah bisnis sendiri. Bayangkan jika UKM kalian sudah berkembang, pendapatan diperhitungkan, bagaimana mungkin kalian mengatur semua sendiri?
Ketika bisnis kalian sudah berkembang, dari berbagai aspek keuangan sampai produksi tak mungkin kalian punya cukup tenaga dan waktu untuk mengerjakan sendiri. Tentu kalian butuh pihak lain yang membantu pekerjaan kalian itu.
Dan untuk itulah mengapa UKM perlu manajemen bisnis. Bagaimana mungkin karyawan kalian bertindak sendiri tanpa kontrol dan arahan dari kalian? Nah, apa saja aspek manajemen yang harus dikelola dengan baik? Simak ulasannya di bawah ini.
 
1. Manajemen Keuangan
Dalam bisnis UKM yang baru rilis, kalian bisa mulai manajemen ini dengan satu sikap sederhana. Pisahkan uang pribadi kalian dengan uang usaha, kalau perlu buat rekening baru. Cara efektif lain adalah gaji diri kalian sendiri dengan mengambil sekian persen laba bisnis UKM kalian.
Cukup tak cukup, dengan cara menggaji diri sendiri membuat kalian tak mencari-cari alasan untuk mencampur-adukkan uang pribadi dengan uang bisnis. Sehingga bisnis UKM bisa berkembang jadi lebih besar dengan keuntungan sama besarnya.
Semakin besar bisnis UKM kalian, semakin kompleks pula manajemen keuangannya. Dari yang awalnya kalian cuma perlu sesederhana perencanaan anggaran, laporan arus kas, dan laporan laba rugi, kini kalian sampai harus menggaji akuntan untuk mengerjakannya.
Akuntan memang sudah terlatih di bidangnya. Tapi tetap saja pekerjaan yang dilakukan berada dalam kendali kalian. Bagaimana mungkin pemimpin membiarkan ‘yang dipimpin’ mengelana bebas bersama seluruh keuntungan bisnis kalian?
 
2. Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM)
Apakah UKM perlu manajemen bisnis di bidang SDM?
Sebelum meminang SDM, ketahui dulu apa jenis bisnis UKM kalian. Apakah perlu spesifikasi khusus atau cukup dengan kemampuan SDM yang standar. Lalu buat kriteria apa saja SDM yang bisa bergabung dengan bisnis kalian.
Zaman telah menuntut agar semua berpendidikan tinggi. Karena kebutuhan yang sama, tentu kalian pun butuh SDM berkualitas dan berpendidikan tinggi. Meski sebetulnya SDM berkualitas tak selalu diproduksi oleh perguruan tinggi.
Tantangan zaman membuat kalian untuk terus berinovasi. Oleh karenanya, SDM yang kalian miliki harus terus dibekali pelatihan sampai benar-benar jadi produktif dan kompetitif.
 
3. Manajemen Risiko
Saat kalian memutuskan menjahit satu pola kehidupan, selalu ada dua benang baik buruk yang saling berkelindan sepanjang jarum itu menusuk kain. Benang baik dan buruk itulah resiko dan keuntungan, sepaket yang tak bisa kalian pisahkan.
Terlebih dalam bisnis, setiap keputusan yang kalian ambil selalu mengandung keuntungan dan risiko. Masalahnya adalah tergantung seberapa cermat kalian menganalisa masalah dan mengatasinya sehingga kerugian bisa diminimalisasikan.
Mengapa UKM perlu manajemen bisnis, terutama manajemen risiko, yaitu agar membantu kalian fokus mengantisipasi masalah supaya bisnis tak banyak merugi hari ini dan esok. Risiko yang sejak awal sudah diprediksi biasanya cuma berpengaruh pada sedikit kerugian.
 
4. Manajemen Pemasaran
Seberapa penting UKM perlu manajemen bisnis bukan soal produk yang kalian produksi bisa sampai tangan konsumen dengan selamat, tapi juga sesuai atau tidaknya produk yang diinginkan pasar dengan apa yang kalian tawarkan.
Manajemen pemasaran yang dapat kalian lakukan yaitu membuat strategi pemasaran agar lebih hemat dana, tenaga, dan waktu dan sasaran yang tepat. Kuncinya adalah ide yang brilian. Pernah tidak kalian berpikir tentang sabun deterjen yang dibonusi piring atau mangkuk plastik?
Kalau dipikir, apa hubungan sabun dengan makan? Mulanya kalian skeptis, tapi karena kalian biasa berpikir taktis, “lumayan dapat piring buat makan”, dibelilah sabun itu beserta bonus priring cantiknya.
Padahal kalian tahu kalau piring tersebut punya kualitas rendah dan gampang pecah, misalnya. Nah, strategi pemasaran yang hemat dana, tenaga, dan waktu terbukti dari sabun deterjen dan bonusnya. Kalian cuma perlu umpan kecil untuk memancing ikan besar.
 
5. Manajemen Produksi
Seluruh pengelolaan proses bahan mentah jadi barang jadi sampai dikemas dan menjadi nilai jual merupakan manajemen produksi. Bicara produk artinya juga membicarakan kualitas. Semua produk kalian yang diproduksi harus menjaga kualitas agar dapat bersaing dengan kompetitor.
Tiap perusahaan wajib menjaga kualitas produknya, tak terkecuali UKM yang tengah kalian jalani. Semakin bisnis kalian besar, perbaikan demi perbaikan produk demi mendapat kualitas terbaik selalu menerapkan standarisasi saat proses produksi.
Artinya, sebuah produk dapat dikatakan berkualitas kalau sudah melewati batas standar minimal. Sebuah casing Handy Talkie dapat dikatakan berkualitas dan boleh lolos ke pasaran kalau tak ada goresan sama sekali, sedangkan kompetitor masih menoleransi setitik goresan, misalnya.
Dengan kata lain, penerapan standarisasi dalam manajemen produksi ini secara tidak langsung akan meningkatkan kualitas produk. Yang terpenting, jangan pernah menodai kepercayaan konsumen soal kualitas.
 
6. Manajemen Pengembangan
Melebarkan sayap bisnis tentu tak semudah ketika kalian mengepakkannya kali pertama walau terjatuh berkali. Semakin besar bisnis kalian tentu semakin besar pula resiko yang mungkin kalian hadapi ke depannya.
Terutama jika kalian berencana mengembangkan usaha, manajemen pengembangan tak berdiri sendiri, tapi saling terkait dengan manajemen bisnis yang lain seperti keuangan dan produksi agar pengembangan usaha yang kalian lakukan berjalan efektif dan efisien.
Selain karena perlu dana yang tak sedikit, pengembangan usaha tak usah buru-buru. Hal ini sebagai pertimbangan agar nantinya tak terjadi kerugian yang menyakitkan saat pewujudan rencana pengembangan tak matang.
 
7. Manajemen Pemulihan
Jangankan berpikir bagaimana mengembangkan usaha, dalam bisnis terkadang malah justru kalian harus menghadapi bisnis yang stagnan dan mandek. Kalau sudah begini, kalian harus mampu mencari substansi masalah agar dapat solusi yang tepat.
Tak mudah memang menerapkan seluruh manajemen bisnis ini, tetapi jika dilakukan berulang, lama-lama kalian dapat manfaatnya. Siapa yang dapat untung?
 
Bagi kalian yang mau tahu bagaimana bisnis kalian bisa berkembang atau mau bertahan di masa sulit, trusvation hadir dengan solusi yang akan membuat perubahan pada bisnis Anda menjadi lebih baik dengan mencoba berkonsultasi secara gratis di #CobaKonsultasiAja dengan cara mendaftar melalui link berikut bit.ly/CobaKonsultasiAja
Kami tunggu Anda yang sudah siap menjadi pebisnis sukses. Salam Sukses untuk Success People.
 

Subscribe to our newsletter

Sign up to receive latest news, updates, promotions, and special offers delivered directly to your inbox.
No, thanks