Pernahkah kalian dibuat penasaran dengan burger hitam yang viral itu? Pasti terbersit pikiran, kenapa burger bisa berwarna hitam? Dan bagaimana caranya buat burger jadi hitam? Lalu kalian pun tertarik mengicipinya.
Kalau kalian berniat membuka bisnis, pasti pertanyaan substansial yang terjadi di pikiran kalian lebih jauh daripada itu. Kalian akan bertanya, kenapa si pemilik bisa punya ide kreatif buat burger jadi hitam? Bagaimana proses berpikirnya?
Nyatanya, supaya bisa bertahan hidup lebih lama, bisnis harus lebih kreatif saat ini. Tak cuma viralnya burger hitam, apa sebetulnya yang merasuki pikiran pencetus kuliner es krim goreng? Tidakkah kalian betapa jadi pebisnis sadar bahwa modal uang saja tidak cukup.
Untuk apa modal besar kalau produk tak punya nilai jual? Bagaimana mungkin bisnis kalian berjalan lancar dan bisa mengembalikan modal. Kecuali kalian punya keyakinan bahwa bisnis harus lebih kreatif saat ini ketimbang tahun-tahun sebelumnya.
Apa sebetulnya yang jadi dasar sebuah bisnis harus kreatif sehingga tak mengancam keberlangsungan bisnis kalian dari banyaknya kompetitor yang punya usaha sejenis, berikut alasannya.
- Persaingan Bisnis yang Ketat
Munculnya banyak kompetitor dengan usaha sejenis di wilayah yang sama dengan bisnis kalian merupakan indikasi betapa ketatnya persaingan yang terjadi. Karena produk yang ditawarkan sama, konsumen cenderung selektif menaikkan standar tinggi saat memilih menjadi pelanggan.
Perilaku pasar seperti inilah yang jadi faktor tumbangnya bisnis kecil yang tak mampu bersaing secara kualitas. Padahal, ekonomi kerakyatan yang gencar digembar-gemborkan pemerintah sedang semangat merangkak membangun kekuatan ekonomi negeri ini.
Apa yang bisa kalian lakukan untuk menyelamatkan bisnis yang susah payah kalian bangun, supaya tetap bertahan dari ketatnya persaingan? Kreativitas adalah kunci utamanya saat modal besar bahkan tak bisa membeli proses kreatif itu sendiri.
Persaingan yang ketat, alasan kenapa bisnis harus lebih kreatif saat ini, dapat membunuh perusahaan ponsel besar kala itu, Nokia. Sebuah stagnasi membelenggunya dari ide-ide kreatif dan inovatif yang tak mampu menjawab permintaan pasar.
- Meningkatkan Produktivitas
Menjadi kreatif adalah hak semua pebisnis dengan jatah yang sama. Bedanya, ada pebisnis yang sedikit sekali memanfaatkan jatah itu, ada pula yang tak mengambilnya sama sekali. Bagimana mungkin kalian menjawab tantangan kenapa bisnis harus lebih kreatif saat ini.
Padahal jika kalian mau memaksimalkan sisi kreatif, setidaknya bisnis yang kalian rintis mampu meningkatkan produktivitas. Umpama omzet sehari 1 juta, lewat proses kreatif baik berinovasi produk atau ubah strategi marketing dapat menambah omzet berkali lipat.
Katakanlah kalian tengah menjalankan bisnis ‘Tempe Kemul’ dalam rangka mengangkat kuliner tradisional. Karena ketradisionalan dan ketakterkenalannya, usaha kalian berjalan biasa saja. Nah, coba kalian mulai asah kemampuan berpikir kreatif.
Bermula dari Tempe Kemul yang tak terkenal, berkat keahlian kalian berinovasi dengan ambisi go international, terciptalah Tempe Kemul Keju Mozarela. Konsumen pasti terpantik, apa rasanya tempe kemul dengan sentuhan luar negeri seperti mozarela?
Mau tak mau, demi menuntaskan rasa penasaran, konsumen tak segan berbondong-bondong datang memesan tempe go international itu. Dengan demikian, produktivitas bisnis kalian pasti meningkat.
- Tidak Gagap dalam Mengenali Masalah
Terbiasa menghadapi banyak masalah yang bisa kapan saja menenggelamkan bisnis, tentu semakin mengasah kemampuan kalian dalam mengenali masalah. Banyak yang menganggap, semakin terlatih, semakin susah dikalahkan.
Cara mudah supaya kalian pintar mengenali masalah adalah menajamkan kepekaan. Tak cuma peka terhadap bagaimana kompetitor berbenah diri jadi lebih baik, tapi juga peka terhadap isu-isu masyarakat yang tengah dibicarakan.
Setelah mengenali gejala masalah atau persoalan, kalian wajib pintar memilah dan mengindentifikasi msasalah berdasarkan mana yang lebih mendesak untuk diselesaikan, mana yang butuh riset panjang, dan mana masalah yang bisa dikesampingkan.
- Cepat Memecahkan Masalah
Tak selesai hanya sampai di identifikasi masalah, alasan kenapa bisnis harus lebih kreatif saat ini adalah kemampuan kalian dalam memecahkan masalah. Solusi yang kalian jalankan pun harus sesuai dengan masalah apa yang kalian hadapi.
Tak mungkin sosok Nadiem Makariem memilih stagnasi dalam bisnis yang dikembangkannya hanya karena laku keras. Terbilang jeli menangkap masalah, Nadiem membaca kegelisahaan konsumen yang tak punya uang pas saat membayar, memberi solusi dengan adanya uang virtual, gopay.
Jadi problem solver itu tak mudah. Kadang, apa yang disangka diharapkan bisa memecahkan masalah, malah justru menambah masalah. Semisal perang harga yang tak terelakkan, mau tak mau kalian terpancing untuk ikut-ikutan menurunkan harga supaya bersaing.
Sekali kalian terpancing, resiko masalah yang terjadi selanjutnya adalah, bisnis kalian bisa mengalami kerugian lalu bangkrut. Kenapa tak bertahan dengan harga yang sama kalau kalian bisa menjamin kualitas dan pelayanan yang baik?
Terkadang konsumen tak peduli dengan harga murah, malah membayar sedikit lebih mahal untuk dapatkan produk yang sesuai dengan kenyamanan berbelanja. Tenang, pada akhirnya, bisnis kalian pasti membentuk pangsa pasar sendiri.
- Pengembangan Bisnis
Alasan lain kenapa bisnis harus lebih kreatif saat ini adalah sebagai upaya memotivasi kalian dalam pengembangan bisnis. Seperti yang sudah kalian ketahui, stagnasi berbisnis tak mengubah apapun sebab tuntutan zaman berubah dari waktu ke waktu.
Tahun 90-an saat laptop muncul pertama kali berbentuk koper, kalau sampai saat ini masih terkunci dalam stagnasi, perusahaan itu sudah dipastikan bangkrut, sebab perilaku konsumen yang selalu menuntut kepraktisan dan kecanggihan.
Dalam berbisnis, cobalah kalian keluar dari zona nyaman. Bukan maksudnya meninggalkan semua apa yang kalian kerjakan. Tapi begini, banyak di antara kalian yang seringkali gonta-ganti jenis bisnis karena merasa sepi pesanan.
Kenapa kalian tak jalankan satu bisnis dulu, ubah strategi dengan beragam inovasi yang kreatif, supaya bisnis itu laku di pasaran, lalu berkembang sesuai apa yang kalian inginkan. Memang, berani ambil resiko saja tak cukup, tapi juga harus diimbangi jiwa pencetus kreativitas.
- Menciptakan Konsumen yang Loyal
Harga mahal sepi peminat? Apakah cuma karena soal harga? Meski kompetitor menurunkan harga rendah sampai buat kalian gemas, jangan mudah terpancing. Apalagi sampai membuat kalian rugi. Kompetitor pasti tepuk tangan kehilangan satu pesaingnya.
Ketika kalian tetap bertahan di harga yang sama, jangan segan-segan untuk meningkatkan kualitas produk berikut pelayanannya. Jangan kecewakan konsumen soal harga yang tinggi tapi kualitas sama rendahnya dengan produk kompetitor yang murah.
Gunakan kreativitas kalian untuk selalu buat konsumen perlu berlangganan dengan produk kalian, sembari menciptakan beragam solusi yang menjanjikan. Misalnya, kalian bisa memberi reward bagi konsumen yang loyal membeli produk kalian selama ini.
Merasa didengarkan adalah kebutuhan tiap konsumen, maka jangan abaikan keluhan. Tanggapi sewajarnya, dan kalau memang pelayanan bisnis kalian mengalami kesalahan, tak ada ruginya mengakuinya, asal punya itikad untuk memperbaiki apa yang merugikan itu.
Tak cukup sampai di situ, peningkatan pelayanan dan kualitas produk memang sangat mempengaruhi jalannya bisnis kalian, terutama kreativitas dalam berinovasi supaya bisnis kalian tak mati.
Bagi kalian yang mau tahu bagaimana bisnis kalian bisa berkembang atau mau bertahan di masa sulit, trusvation hadir dengan solusi yang akan membuat perubahan pada bisnis Anda menjadi lebih baik dengan mencoba berkonsultasi secara gratis di #CobaKonsultasiAja dengan cara mendaftar melalui link berikut bit.ly/CobaKonsultasiAja
Kami tunggu Anda yang sudah siap menjadi pebisnis sukses. Salam Sukses untuk Success People.