Business Made Easier
TrusvationTrusvationTrusvation
(021) 8082 3999
cs@trusvation.com
Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53
TrusvationTrusvationTrusvation

Cari Tahu Tahapan Audit Laporan Keuangan Historis

Sebuah perusahaan memerlukan audit laporan keuangan historis untuk membantu pengelolaan keuangan. Keuangan harus melewati proses audit guna memperkecil kekeliruan saat tahap pelaporan. Tugas audit tentunya terstruktur dan sistematis. Selain itu terdapat beberapa tahapan untuk menunjang tujuan yang ingin dicapai.

Cari Tahu Audit Laporan Keuangan Historis

  1. Penerimaan perikatan audit

Antara jasa audit dan perusahaan diperlukan persetujuan awal sebagai tanda terikat keduanya. Persetujuan ini harus dilaksanakan agar kedua belah pihak sama-sama mendapat keuntungan yang seimbang. Harus ditandatangani oleh keduanya sebagai lambang yang sah.

Persetujuan tersebut juga berhubungan dengan tarif yang dikenakan. Perusahaan dapat membayar di awal atau dapat juga memberikan jaminan di awal. Jasa audit harus mengerjakan tugasnya dengan bertanggung jawab. Perusahaan juga dapat membayar tarif di akhir, jika jasa audit bekerja sesuai dengan yang diharapkan.

  1. Perencanaan proses audit

Pertimbangan mengenai keputusan yang diambil serta hal lain di luar ekspektasi, menjadi acuan dalam proses perencanaan. Tugas audit laporan keuangan historis yakni, menentukan trik apa yang harus dilakukan serta setiap langkah yang direncanakan. Proses ini juga diperlukan persetujuan yang diperoleh dari perusahaan.

Dalam membuat perencanaan, audit memerlukan beberapa hal berikut:

    • Mengikuti tahap analisis.
    • Mengembangkan rencana atas program yang dibuat.
    • Memahami cara mengendalikan informasi dan pencegahan risiko kebocoran.
    • Paham usaha yang dijalankan oleh klien.
    • Menentukan bahan untuk laporan akhir dengan mengotak-ngotakkan setiap informasi.
  1. Pelaksanaan uji audit

Tahap ini dibagi lagi menjadi tiga, yakni:

    • Uji pengendalian, untuk pengesahan sistem perusahaan agar efektif dan efisien.
    • Uji analitik, untuk proses pemeriksaan laporan dengan membandingkan dua sumber informasi.
    • Uji substantif, untuk mencari kesalahan dalam proses pemeriksaan.
  1. Analisis dan observasi

Tahap ini juga mengotakkan informasi yang didapat agar terlihat jelas hambatan yang mungkin saja terjadi. Tujuan lainnya hasil akhir yang didapatkan sesuai dan akurat. Juga menghindari hal di luar ekspektasi. Meminimalisir terjadinya pembobolan serta kecurangan dari dalam maupun luar.

Dalam tahap ini, diperlukan pihak lain juga untuk mengawasi, dapat juga memberi bantuan untuk mengobservasi informasi yang didapatkan. Juga melakukan analisis pengelompokan yang sudah dibuat oleh jasa audit.

  1. Hasil yang didapatkan

Informasi yang dikumpulkan oleh audit, memerlukan tahapan analisis dan observasi. Melalui kedua tahapan tersebut, seorang audit mendapatkan hasil sebagai acuan dalam proses pemeriksaan laporan. Terkait audit laporan keuangan historis, maka informasi yang didapatkan juga menjadi tolak ukur dalam hasil akhir.

Jasa audit yang digunakan memungkinkan lebih dari satu. Dengan itu, antara satu dengan yang lain dapat bekerja sama dalam proses pemeriksaan. Hasil akhir keduanya dapat dibandingkan untuk mengetahui sistematis yang terjadi dalam perusahaan tersebut.

  1. Laporan audit

Merupakan bagian akhir dari tahapan. Laporan yang dibuat harus berdasarkan pada kenyataan dan kejujuran, dan harus mencakupi beberapa hal berikut:

    • Jasa yang ditawarkan
    • Tujuan audit
    • Objek audit
    • Jenis opini
    • Hasil akhir dan evaluasi

Demikian tahapan audit laporan keuangan historis yang bisa Anda pahami. Laporan yang disampaikan oleh seorang audit harus sesuai dengan hasil yang didapat. Semoga bermanfaat.

Subscribe to our newsletter

Sign up to receive latest news, updates, promotions, and special offers delivered directly to your inbox.
No, thanks