Business Made Easier
TrusvationTrusvationTrusvation
(021) 8082 3999
cs@trusvation.com
Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53
TrusvationTrusvationTrusvation

Beberapa Contoh Masalah UMKM dan Solusinya

Tentu kalian tahu bahwa pergerakan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) terbilang masif dan menguasai sebagian besar perekonomian Indonesia. Kegiatan bisnis inilah yang berjasa besar membuka lapangan kerja dan memantik geliat ekonomi kreatif.

Tahun 2018 saja, tingkat penyerapan tenaga kerja dan omzet produksi domestik mencapai 60 % lebih jika dibandingkan tahun sebelumnya. Tak heran, karena jenis usaha ini memiliki beberapa keunggulan yang mampu mendongkrak ekonomi.

Beberapa keunggulan UMKM yang perlu kalian ketahui yaitu dapat dimulai dengan modal minimal, kemampuan fokus usaha yang spesifik, laju inovasi dan fleksibilitas. Meski UMKM memiliki keunggulan, tetapi tak bisa lepas begitu saja dari masalah yang mampu menghambatnya.

Seperti yang kalian ketahui bahwa pemerintah telah menurunkan tarif pajak UMKM sebesar 0,5 % sebagai stimulus agar bisnis UMKM yang kalian lakukan berkembang pesat. Tapi apakah kebijakan pemerintah turut menekan masalah yang kerap menimpa UMKM sekaligus menyediakan solusinya.

Tidak semudah itu. Segala bentuk kemudahan yang menjadi keunggulan berdirinya UMKM berbalik menjadi masalah itu sendiri. Agar kalian tak terjebak saat berbisnis UMKM, berikut beberapa contoh masalah UMKM dan solusinya yang perlu kalian simak.

 

  1. Kurangnya Modal Usaha

Masalah paling dasar dari bisnis UMKM adalah kurangnya modal sehingga perkembangan usaha akan terhambat dan mengalami stagnasi di titik yang sama. Misalnya, kalian mendapat permintaan produk lebih banyak tapi tak bisa menaikkan jumlah produksi karena masalah kurangnya modal.

Ide cemerlang untuk melakukan ekspansi bisnis kalian terpaksa dikubur dan bergerak dalam lajur lambat. Barangkali kalian pernah berpikir untuk meminjam dana bank tapi urung mengingat persyaratan untuk mengajukan pinjaman bank terbilang tidak mudah.

Solusinya adalah coba kalian mencari informasi seputar equity crowdfunding. Sistem tersebut digunakan oleh lembaga pendanaan yang fokus untuk membantu pengembangan usaha seperti bisnis kalian, baik bisnis startup maupun UMKM.

Melalui sistem equity crowdfunding, kalian akan menemukan pihak yang berminat mendanai usaha kalian, seperti; gandengtangan.com, indiegogo.com, kolase.com, akseleran.com, dan lain sebagainya.

Meski melalui sistem equity crowdfunding kalian tetap akan dihadapkan berbagai persyaratan, setidaknya pengurusannya tak serumit saat kalian memutuskan memenuhi persyaratan pinjaman dana dari bank.

 

  1. Kurangnya Pengetahuan tentang Bagaimana Cara Mengembangkan Usaha

Momok besar yang sudah pasti menghambat kemajuan bisnis kalian adalah kurangnya pengetahuan manajemen bisnis tentang bagaimana cara mengembangkan usaha. Alhasil, kalian hanya fokus dalam proses produksi tanpa berusaha meningkatkan level bisnis.

Solusi yang perlu kalian ketahui adalah perbanyak membaca dan up to date perkembangan strategi bisnis terbaru. Jika membaca saja tidak cukup, kalian perlu lebih banyak hadir dalam acara seminar atau workshop bisnis dan manajemen untuk meningkatkan pengetahuan kalian.

Tak hanya itu, kalian bisa memiliki banyak teman dengan cara bergabung dengan komunitas bisnis. Dari komunitas tersebut, kalian tak hanya kenyang ilmu manajemen bisnis, tapi juga berteman dengan banyak praktisi bisnis yang lain.

 

  1. Kurangnya Inovasi Produk

Munculnya pesaing produk yang sama di pasaran kadang menjadi sebuah kendala bagi kalian yang ingin mempertahankan posisi ‘tak tersaingi’, terlebih bila kalian tak mampu melakukan inovasi. Tanpa inovasi, pesaing akan dengan mudah menyingkirkan produk kalian dari pasaran.

Dalam hal inovasi, untuk meningkatkan daya saing produk pun harus meningkatkan kualitas bahan, finishing produk, dan juga kemasan. Atau kalau berniat menciptakan produk baru, setidaknya masih dalam koridor konsistensi standar produk sesuai dengan kualitas produk itu sendiri.

Masalah ini sebenarnya bisa dengan cepat kalian atasi jika kalian bersedia membuka diri dan belajar dengan mengikuti ragam pelatihan yang diadakan dari pemerintah maupun perusahaan swasta yang memberi perhatian khusus pada bisnis UMKM kalian.

 

  1. Kesulitan Mendistribusikan Produk atau Jasa (Marketing Buruk)

Sudah sepatutnya, menjalani bisnis UMKM tak cukup hanya dengan menguasai produksi suatu barang semata. Menjadi pelaku bisnis, mestinya kalian tak abai pada kemampuan marketing ini. Sebuah produk sekeren apapun, jika marketing buruk, maka tak akan pernah sampai ke konsumen.

Selama ini coba kalian ubah cara kuno sistem distribusi produk yang tidak menambah omzet tersebut. Jika kalian biasanya hanya memasarkan produk lewat beberapa kolega dan para pengepul, sudah pasti bisnis kalian tak akan ada kemajuan.

Solusi yang perlu kalian terapkan yaitu perbanyak relasi bisnis. Perluas jangkauan pasar kalian seperti melakukan kerja sama dengan outlet atau merchant dan buat jaringan reseller. Semakin banyak outlet dan reseller yang menjual produk kalian, maka peluang produk kalian laku di pasaran makin besar.

 

  1. Tidak Memaksimalkan Penggunaan Teknologi (Online Marketing)

Masih terkait dengan cara pendistribusian produk, sebagai pelaku UMKM, kalian setidaknya harus melek teknologi dan mengambil manfaatnya. Kalau kecanggihan teknologi tak kalian gunakan, maka bisnis yang kudet akan jalan di tempat.

Solusi yang mudah dan menyenangkan adalah kalian tinggal memanfaatkan kecanggihan teknologi yang ada. Sebab sekarang multitools berada dalam satu paket bernama Smartphone.

Gunakan media sosial atau marketplace. Sebagai permulaan, pilih salah satu yang dirasa cocok sebagai media yang tepat bagi pemasaran produk kalian dan coba fokus lebih dulu. Setelah cukup optimal di satu platform, maka sudah saatnya kalian mencoba di platform yang lain.

 

  1. Tidak Adanya Branding atas Produk yang Diproduksi

Salah satu masalah yang tentu saja menghambat bisnis kalian adalah branding. Ketiadaan branding dari produk hanya akan membuat produk kalian kurang ada nilainya di mata pelanggan. Tidak ada identifikasi dari diferensiasi sebuah produk yang unik dan beda dari yang lain.

Padahal branding identify pada produk kalian sangat penting demi meningkatkan harga dan ciri khas yang tak dimiliki produk lain yang sejenis. Misalnya produk kalian adalah kopi dengan kualitas bagus tapi karena tak bernama maka dilupakan konsumen. Lantas bagaimana cara branding produk?

Sebelum menentukan branding, coba kalian analisis produk yang kalian produksi tersebut dengan SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, dan Threats). Dari hasil analisa tersebut coba temukan hal yang paling menonjol dan yang paling membedakan produk kalian dengan yang lain.

Setelah kalian menemukan satu branding produk yang cocok, kalian juga bisa menggunakan nilai paling menonjol dari sebuah produk untuk ajang promosi.

 

  1. Tak Memiliki Izin Usaha yang Legal

Tidak adanya izin usaha yang mendapat legalitas dari pemerintah hanya akan menurunkan tingkat kepercayaan konsumen terhadap produk kalian. Tidak adanya izin usaha kemungkinan besar diakibatkan tidak patuhnya kalian terhadap pembayaran pajak.

Oleh karena itu, cobalah mencari info tentang bagaimana membangun prosedur izin usaha, konsultasi, dan menerapkannya pada bisnis kalian agar kembali mendapatkan kepercayaan konsumen.

Beberapa contoh masalah UMKM dan solusinya ini mungkin tak ada apa-apanya yang hanya secuil masalah yang kalian hadapi di lapangan. Tapi melalui uraian sederhana ini, setidaknya kalian bisa mendapat gambaran tentang kendala dan solusi yang bisa diambil.

 

Bagi kalian yang mau tahu bagaimana bisnis kalian bisa berkembang atau mau bertahan di masa sulit, trusvation hadir dengan solusi yang akan membuat perubahan pada bisnis Anda menjadi lebih baik dengan mencoba berkonsultasi secara gratis di #CobaKonsultasiAja dengan cara mendaftar melalui link berikut bit.ly/CobaKonsultasiAja

Kami tunggu Anda yang sudah siap menjadi pebisnis sukses. Salam Sukses untuk Success People.

 

Subscribe to our newsletter

Sign up to receive latest news, updates, promotions, and special offers delivered directly to your inbox.
No, thanks